8 Produk Google Paling Kontroversial


Google yang kita tahu adalah sebagai mesin pencari terbesar di dunia. Sekarang sedang booming dengan sistem operasi besutan Google yaitu Android. Tapi sebenarnya masih banyak produk-produk Google yang populer seperti Gmail, Chrome Browser dan Chrome OS, Google Street View, Google Map dan produk-produk lainnya. 
Tapi sebenarnya tidak semua produk tersebut laku dipasaran, ada beberapa produk Google yang yang harus dihentikan karena semakin sedikit penggunanya, atau karena tidak begitu menguntungkan bagi Google. Selain produk-produk Google yang dihentikan, ternyata ada beberapa produk Google yang kontroversial setelah dipublikasikan. Berikut 8 Produk Google Paling Kontroversial :

  1. Gmail. Email buatan Google pada tahun 2004 ini tersandung masalah, gara-gara privasi dan  kebebasan  menulis surat.  Untuk itu pihak berwenang di Amerika Serikat memanggil Google terkait penangguhan layanan Gmail berkaitana dengan masalah privasi. Surat itu menyerukan kepada Google untuk mengklarifikasi kebijakan informasi tertulis sehubungan retensi data dan berbagi data antara unit-unit usahanya. Organisasi-organisasi yang menyuarakan keprihatinannya tentang rencana Google untuk memindai teks dari semua pesan masuk dengan tujuan untuk penempatan iklan. Memasukkan konten iklan dari pihak ketiga melanggar kepercayaan implisit penyedia layanan email. 
  2. You Tube. Syarat Layanan YouTube yang melarang posting video yang melanggar hak cipta atau menampilkan pornografi, tindakan ilegal, kekerasan, atau kebencian. Video dari pengguna yang diposting tapi melanggar ketentuan tersebut akan dihapus dan diganti dengan pesan yang menyatakan: "Video ini tidak lagi tersedia karena isinya melanggar Persyaratan Layanan YouTube". Bahkan ada salah satu video trailer film anti Islam, yang menyakiti orang Muslim yang mengakibatkan banyak protes di seluruh dunia. 
  3. Google Chrome. Web broser yang diluncurkan Pada tahun 2008 ini memproduksi sebuah video yang menunjukkan bagaimana Google Chrome mendata jenis pengguna ke dalam kolom alamat web dan mengirimkan informasi tersebut ke server Google. Ini dilakukan oleh Chrome apabila ada pengguna yang melanggar secara terang-terangan atau privasi pengguna. 
  4. Google Map Maker. Memungkinkan pengguna data yang memberikan kontribusi untuk dimasukkan ke dalam layanan Google Maps, mirip dengan OpenStreetMap termasuk konsep-konsep seperti pemetaan untuk upaya kemanusiaan. Google Map Maker ini menjadi kontroversi karena telah mengambil pekerjaan yang dilakukan masyarakat secara gratis dan mengklaim kepemilikan tersebut secara komersial tanpa da lisensi terbatas dan mencegah penggunaan secara komersial atau digunakan untuk layanan yang lebih kompetitif. 
  5. Google+. Jejaring sosial buatan Google ini awalnya memerlukan waktu untuk mengidentifikasi penggunanya dalam rangka penggunaan nama asli pada jejaring sosial tersebut. Jika persyaratan tidak terpenuhi maka akan ditangguhkan. Tapi akhirnya Google memperbolehkan nama samaran dalam pembuatan akun tersebut pada tanggal 19 Oktober 2011 di acara Web 2.0 Summit. Dan pada tahun 2012 Google mengintegrasikan Google+ foto dan posting ke dalam halaman hasil pencarian. 
  6. Google Street View. Pada Mei 2010, Google mulai menggunakan mobil untuk mengambil gambar daerah-daerah yang dilaluinya. Data tersebut dikumpulkan berupa foto rumah, jalan, dan lain sebagainya berdasarkan data yang direkam oleh mobil milik Google. Tapi tidak semua negara mengizinkannya karena ada beberapa tempat yang tidak boleh dipublikasikan karena aturan hukum dan rahasia dari suatu negara. 
  7. Mesin Pencari Google. Layanan mesin pencari Google awalnya dimaki banyak orang karena masalah privasi pengguna. Karena Google dapat melacak semua preferensi yang diinginkan pencari tentang segala hal. Tapi Google beranggapan bahwa pelacakan ini sangat berguna untuk penggunanya untuk memberikan hasil pencarian yang lebih baik. Dalam beberapa kasus, bahkan Google sudah mendukung pencarian yang ada di jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter.
  8. Iklan Daftar Produk Google. Pada bulan Mei 2012, Google mengubah layanan belanja, dengan mulai pengisian produk yang dimiliki oleh pedagang ke daftar produknya. Namun, setelah peluncuran Iklan Daftar Produk Google itu, perusahaan yang tidak menyetor biaya tertentu ke Google akan dieliminasi dari layanan pencarian Google. Meskipun Google berpendapat bahwa langkah tersebut merupakan cara untuk meningkatkan kualitas daftar pengiklan di Google, tetapi pedagang beranggapan Google tidak adil dan memihak kepada perusahaan yang sudah membayarnya.