5.
Masjid Al Nabawi, Madinah, Saudi Arabia
Masjid ini selain merupakan masjid termegah di dunia, juga merupakan
masjid terbesar setelah masjid Al Haram Mekkah. Masjid yang terletak di
kota Madinah, Arab Saudi merupakan masjid dengan nilai sejarah yang amat
tinggi karena masjid ini dibangun oleh Nabi Muhammad saw. Di masjid ini
juga terdapat Grenn Dome atau kubah hijau yang merupakan makam
Rasulullah saw. Kubah ini berdiri kokoh dan berada di tengah masjid.
Masjid Al Nabawi merupakan tempat tersuci bagi umat muslim setelah masjid Al Haram
Mekah
dan Masjid Al Aqsha Yerussalem Pakistan. Masjid ini memiliki 10 menara
dengan tinggi tiap menara mencapai 105 meter. Masjid Al Nabawi merupakan
masjid ke dua yang dibangun oleh Rasulullah saw setelah masjid Qubah
yang dibangun dalam perjalanan Rasulullah berhijrah dari Mekah ke
Madinah.
Masjid Al Nabawi, Madinah, Saudi Arabia
Masjid Termegah Di Dunia
Tanah masjid Nabawi
merupakan tempat di mana untah Tunggangan Nabi berhenti. Rasulullah
beserta para sahabatnyapun beristirahat di tempat tersebut dan kemudian
membangun Masjid Nabawi. Dalam sejarah peradaban islam, tempat tersebut
dulunya merupakan milik Shal dan Suhail bin`Amr, sepasang saudara anak
yatim yang tanahnya mereka gunakan untuk menjemur buah kurma. Rasulullah
kemudian membeli tempat tersebut lalu kemudian membangun Masjid Nabawi.
Masjid Al Nabawi telah beberapa kali direnovasi. Pada tahun 17
Hijriah masjid Nabawi pertama kali direnovasi oleh Khalifah Umar bin
Khatab, lalu kemudian pada tahun 29 Hijriah masjid Nabawi kembali
direnovasi oleh Khalifah Usman bin Affan. Renovasi yang ketiga kemudian
dilakukan oleh Raja pertama Arab Saudi Abd al ’Aziz Al Sa’ud yang
memerintah pada tahun 1902 hingga 1953. Pada masa ini, kerajaan saudi
arabiah memperluas Masjid Nabawi menjadi 6.024 m2 di tahun 1372 Hijria.
Tidak hanya sampai di situ Masjid Nabawi kembali direnovasi oleh
penerus Raja Abd al ’Aziz Al Sa’ud, yaitu Raja Fahd bin Abdul Aziz Al
Saud Raja kelima Arab Saudi. Tepatnya pada tahun 1414 Hijriah Raja fahd
melakukan renovasi besar-besaran sehingga masjid Nabawi memiliki luas
100.000 m2 dengan palataran lantai atas masjid seluas 67.000 m2 dan luas
pelataran masjid seluas 135.000 m2.
Sekarang masjid Nabawi dapat menampung sekitar 550.000 jemaah yang berasal dari berbagai dunia setiap tahunnya.
Masjid Nabawi juga menjadi pusat peradaban islam di Madinah yang
digunakan sebagai sekolah agama, pengadilan, dan juga sebagai pusat
pelatihan Al qur’an di Madinah.
4.
Al Masjid al Haram
Al Masjid Al Haram merupakan masjid terbesar di dunia dan juga merupakan
masjid tersuci bagi umat muslim di seluruh dunia. Dalam masjid ini
terdapat kiblat bagi seluruh umat islam yaitu ka’bah sehingga masjid
masjid di sekeliling Al Masjid Al Haram semuanya menghadap ke Al Masjid
Al Haram.
Al Masjid Al Haram memiliki luas 400.800 m2 dan dapat menampung hingga 4 juta jemaah haji dari seluruh dunia.
Kabah yang menjadi kiblat bagi seluruh umat muslim diyakini sebagai
rumah pertama yang dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Putranya Nabi Ismail
untuk beribadah kepada Allah swt dan memiliki nilai sejarah tinggi.
Sesuai dengan beberapa ayat Al-Qur’an sebagai berikut:
“Dan ingatlah, ketika kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat
Baitullah (dengan mengatakan): ‘Janganlah kamu memperserikatkan
sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang
thawaf, dan orang-orang yang biribadat dan orang-orang yang ruku’ dan
sujud” (Al-Hajj:26).
“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat
berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian
makam Ibrahim tempat shalat. dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim
dan Ismail:’Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf dan
i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud’”(Al-Baqara:125)
Al Masjid al Haram
Setelah kemenangan Rasullullah saw tepatnya pada 630 SM, Muhammad dan
Ali bin Abi Thalib, memecahkan semua berhala yang berada di dalam dan
sekitar ka’bah dan membangun masjid Al Haram. Renovasi pertama kali
dilakukan pada tahun 692 SM. Dinding masjid Al Haram ditinggikan dan
beberapa dekorasi di langit-langit. Kemudian pada akhir abad ke-8, kolom
tua masjid yang terbuat dari kayu diganti dengan kolom marmer dan kedua
sisi masjid diperpanjang sekaligus penambahan menara.
Pada tahun 1570, sultan Selim II menugaskan Mimar Sinan seorang
arsitek untuk merenovasi Masjid. Atap masjid diganti dengan kubah
dihiasi kaligrafi dan penambahan kolom baru yang diyakini sebagai desain
arsitektur awal dari masjid. Namun, pada tahun 1692 dinding ka’bah
jatuh diakibatkan hujan lebat dan banjir melanda kota mekkah.
Hingga akhirnya Sultan Murad IV yang memerintah saat itu membangun
kembali ka’bah dengan batu dari mekkah dan merenovasi masjid dengan
menambahkan tiga menara yang sampai pada saat itu jumlah menara menjadi 7
buah. Keadaan masjid ini bertahan selama hampir tiga abad. Pada jaman
modern renovasi besar dilakukan oleh raja-raja Arab antara tahun 1955
dan 1973. Pada renovasi ini langit-langit diperbaharui lantai diganti
dengan batu buatan dan marmer.
Renovasi kedua dilakukan oleh Raja kelima Arab Saudi Raja Fahd, dalam
renovasi ini ditambahkan sayap baru dan area outdoor(1982-1988).
Kemudian pada tahun 1988-2005 18 gerbang ditambahkan, tiga kubah untuk
setiap gerbang serta pengaturan instalasi, penambahan 500 kolom marmer,
seiring perkembangan teknologi kemudian ditambahkan AC, eskalator dan
sistem drainase.
Dalam Al Majid Al Haram juga terdapat batu hitam atau yang lebih kita
kenal sebagai hajar aswad yang berada di sebelah utara dinding masjid
dan juga makam dari Nabi Ibrahim
3.
Masjid Faisal, Islamabad, Pakistan
Masjid Faisal, Islamabad, Pakistan
Masjid Faisal merupakan masjid terbesar yang ada di Pakistan, yang
terletak di ibukota Islamabad. Masjid yang berbentuk seperti tenda gurun
Badui ini dirangcang oleh arsitek Turki Vedar Dalokay. Masjid ini
dinamai oleh Raja Arab Saudi Raja bin Abdul-Aziz yang telah membiayai
pembangunan masjid ini.
Masjid Islamabad merupakan masjid terbesar di Asia Selatan dan juga
merupakan masjid Ke empat terbesar di dunia setelah masjid Hassan II di
Casablanca, Maroko, masjid Nabawi di Madianah dan Al Masjid Al haram di
Mekkah. Pembangunan masjid ini dimulai sejak tahun 1976 oleh kontruksi
nasional Pakistan, yang dipimpin oleh Azim Khan dan didanai oleh
pemerintah Arab Saudi, dengan biaya sebesar 130 juta riyal Saudi.Majid
ini selesai pada tahun 1986.
Meskipun masjid Faisal berada pada urutan keempat sebagai masjid
terbesar di dunia, namun untuk masalah kapasitas, masjid ini merupakan
masjid dengan urutan ketiga dunia yang mampu menampung jamaah terbanyak
yaitu sebanyak 328.000.
2.
Masjid Hassan II, Casablanca, Maroko
Masjid Hassan II, Casablanca, Maroko
Merupakan masjid dengan menara tertinggi di dunia yaitu mencapai 210
m. Masjid ini berdiri di atas tanjung dan mengahadap ke Samudera
Atlantik. Sama dengan masjid Faisal di Islamabad masjid ini juga
dibiayai oleh Arab Saudi dengan sentuhan interior yang mempesona. Pada
malam hari dari atas menara terdapad sebuah sorotan bersinar ke arah
Mekkah, masjid ini juga dirancang untuk dapat tahan terhadap gempa,
memiliki pintu listrik dan juga atap geser. Selain itu masjid ini juga
dibuka untuk umum bahkan non muslim sekalipun dapat menikmati kemegahan
dari masjid ini.
Pembangunan masjid ini dimulai Juli 1986. Setidaknya untuk membangun
masjid ini dikerahkan sebanyak 2500 pekerja. 1400 diantaranya bekerja di
siang hari dan 1100 sisahnya bekerja pada malam hari. Intensifikasi ini
dilakukan untuk dapat mengejar target penyelesaian masjid pada tahun
1989 yang bertepatan dengan ulang tahun Mantan Raja Maroko, Hassan II.
Pembangunan masjid ini juga melibatkan 10.000 seniman. Bahan-bahan
masjid juga beraneka ragam mulai dari kayu, granit,plester dan marmer
semua berasal dari Maroko. Kecuali kolom granit putih dan lampu gantung
kaca yang berasal dari Italia.
1.
Masjid Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan
Masjid Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan
Masjid termegah di dunia
selanjutnya yaitu Masjid Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan. Masjid ini
terletak di ibu kota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi. Masjid ini diprakarsai
oleh almarhum presiden Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan yang terletak
di samping makamnya. Luas masjid ini setara dengan lima kali luas
lapangan sepakbola. Dalam masjid ini juga terdapat perpustakaan yang
berisikan mata pelajaran islam, ilmu peradaban, kaligrafi, seni dan
berbagai publikasi langkah yang berumur 200 tahun.